Kecamatan Kodi, yang separuh penduduknya adalah
warga Marapu, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur
merupakan wilayah pemekaran yang bergeliat dalam pengembangan ekonomi untuk
mencapai kesejahteraan masyarakatnya. Kekayaan budaya atau adat istiadat,
sumber daya alam serta berbagai potensi wisata lainnya adalah tumpuan dan
harapan dalam pengembangan Kabupaten ini. Objek dan destinasi wisata belum
dikenal publik secara luas, sumber daya yang melimpah dan belum dikelola secara
maksimal. Beberapa inisiatif oleh Pemda, swasta dan LSM masih memerlukan
inovasi untuk dapat dimanfaatkan secara optimal.
Desa Pero Batang, Kec. Kodi adalah daerah yang
warganya diperhadapkan dengan masalah kemiskinan, pendidikan dan kesehatan
seperti isu stunting, kurang gizi, dan gizi buruk. Beberapa inisiasi untuk
menanggulangi masalah tersebut telah dilakukan, tetapi situasi obyektif saat
ini menunjukkan bahwa warga desa masih terus membutuhkan bantuan dan
pendampingan. Selain itu, pada desa tersebut terdapat komunitas adat. Isu
masyarakat adat ditengarai lebih sulit karena di antara yang dihadapinya adalah
menyangkut masalah rekognisi terhadap eksistensi dan identitasnya yang unik.
Terlepas dari masalah di atas, Pero Batang
memiliki aset budaya dan sumber daya alam yang kaya. Pemanfaatan aset dan
sumber daya tersebut yang tidak maksimal menjadikannya seakan hanya berfungsi
untuk bertahan hidup bagi warganya. Oleh karena itu, program KKN-PPM UGM akan
memanfaatkan aset dan sumber daya tersebut secara maksimal dan efektif melalui
pemberdayaan berbasis komunitas (pelibatan seluruh warga secara penuh). Budaya
warga Desa Pero Batang yang ekologis (keterikatan untuk keselarasan hidup
manusia dan alamnya), terutama dengan eksistensi masyarakat adat Marapu sebagai
pelestari budaya ekologis paling setia, akan dijadikan modal utama untuk
pemberdayaan. Program tersebut akan fokus pada pengembangan kapasitas SDM dan
dimulai dengan pembentukan kelompok sadar ekowisata sebagai penggerak utama.
Melalui kelompok tersebut, pengembangan SDM dan pengorganisasian kelompok-kelompok warga yang lebih luas berbasis minat dan keterampilan
(terkait pengetahuan budaya mereka), terutama dalam program ekonomi kreatif
akan dilakukan sebagai metode pelibatan dan pengelolaan warga secara bertahap
dan sistematis.
Pulau Sumba khususnya Kabupaten Sumba Barat
Daya, Kecamatan Kodi memiliki potensi sumber daya yang luar biasa terutama
potensi alam, pertanian, hasil laut, dan budayanya. Berdasarkan identifikasi
sementara, hasil diskusi dengan pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba Barat
Daya, diperoleh beberapa hal terkait potensi yang penting dikembangkan,
misalnya sebagai berikut:
a. Wisata Alam : Pantai
b. Wisata Budaya: Kawasan kampung adat, Ritual
Pasola, kerajinan seperti kain tenun, tarian Woleka tarian khas Sumba Barat
Daya
c. Potensi Pertanian: Jagung, mete, padi
d. Potensi Hasil Laut: Ikan, rumput laut
Untuk menuju ke Kecamatan Kodi terutama kampung
adat, bagi pengunjung dari luar Pulau Sumba bisa menggunakan transportasi udara
dengan bandara tujuan yaitu bandar udara Tambolaka. Kemudian dari bandar udara Tambolaka pengunjung bisa meneruskan perjalanan darat menggunakan kendaraan roda
dua maupun roda empat selama satu jam perjalanan.